Ekstraksi Garcinia Mangostana dengan Metode Sokletasi



I.     Tujuan
Ø  Mengekstraksi kandungan kimia dari bahan alam menggunakan metode sokletasi dan memperkenalkan komponen alat-alat sokletasi.

II.    DasarTeori: 
1.  Manggis (Garcinia mangostana L)
           Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Dari Asia Tenggara, tanaman ini menyebar ke daerah Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia, Hawai, dan Australia Utara. Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti manggu (Jawa Barat), manggus (Lampung), manggusto (Sulawesi Utara), manggista (Sumatera Barat). Pusat penanaman pohon manggis adalah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Jawa Barat (Jasinga, Ciamis, Wanayasa), Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jawa Timur dan Sulawesi Utara.
Dalam sistematik (taksonomi) tumbuhan, manggis diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi  : Angiospermae (biji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae
Ordo  : Malpighiales
Famili  : Guttiferae
Genus  : Garcinia
Spesies  : Garcinia mangostana L
        Buah manggis sering disebut sebagai : “ratu buah” yang mengandung senyawa aktif seperti vitamin, katekin (antioksidan), polisakarida dan Xanthones. Xanthone dari buah manggis ini telah terbukti secara ilmiah memiliki beragam manfaat yaitu sebagai anti-aging, anti oksidan, menurunkan tekanan darah tinggi, modulator kekebalan tubuh, kardioprotektif, mencegah osteoporosis, membantu sistem pencernaan, memacu pertumbuhan sel darah merah, antivirus, antibiotic, antijamur, antiradang, anti tumor dan sebagainya.
Senyawa aktif Xanthones dapat ditemukan diseluruh bagian buah manggis, kandungan tertinggi terdapat dalam kulit manggis. Terdapat 40 senyawa xanthones, beberapa diantaranya yang telah banyak diteliti adalah alfa-mangostin, gamma-mangostin dan garcinone.
2.   Ekstraksi Sokletasi
           Ekstraksi adalah penguraian zat-zat berkhasiat atau zat aktif dibagian tanaman, hewan dan beberapa jenis ikan pada umumnya mengandung senyawa-senyawa yang mudah larut dalam pelarut organik. Pada umumnya zat aktif dari tanaman dan hewan terdapat didalam sel namun sel tanaman dan hewan berbeda begitu pula ketebalan sel masing-masing berbeda sehingga diperlukan metode ekstraksi dan pelarut tertentu dalam mengekstraksinya. Proses terekstraksinya zat aktif dalam sel tanaman adalah pelarut organik akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel  yang mengandung zat aktif, zat aktif akan terlarut dalam pelarut organik tersebut sehingga terjadi perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif didalam sel dan pelarut organik diluar sel, maka larutan terpekat akan terdistribusi keluar sel dan proses ini terulang terus sampai terjadi keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif didalam sel dan diluar sel.
            Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat kedalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut. Pelarut atau campuran pelarut yang digunakan untuk mengekstraksi disebut MENSTRUM, sedangkan ampasnya disebut MARC.Hasil dari ekstraksi itu sendiri disebut dengan EKSTRAK.
            Proses pengekstraksian komponen kimia dalam sel tanaman yaitu pelarut organik akanmenembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik di luar sel, maka larutan terpekat akan berdifusi keluar sel dan proses ini akan berulang terus sampai terjadi keseimbangan antarakonsentrasi cairan zat aktif di dalam dan di luar sel.
Ekstraksi merupakan tahap awal yang penting dalam proses isolasi senyawa dari tumbuhan. cara ekstraksi kandungan kimia dapat dibedakan atas :
1. Ekstraksi dengan cara tradisional
      - Dengan pelarut organik
      1. Maserasi
      2. Perkolasi
      3. Sokletasi
      - Dengan pelarut air
      1. Dekokta
      2. Infusa
      3. Destilasi Uap
2. Ekstraksi dengan cara modern
     1. Ekstraksi Ultrasonik
     2. Ekstraksi dengan bantuan irradiasi microwave
     3. Ekstraksi fluid super kritis (Supercritical Fluid Extraction)
            Sokletasi adalah ekstraksi dengan menggunakan  pelarut organik yang dilakukan secara berulang-ulang dan menjaga jumlah pelarut relatif konstan, dengan menggunakan alat soklet. Proses  sokletasi digunakan untuk ekstraksi lanjutan dari suatu senyawa dari material atau bahan padat dengan pelarut panas. Alat yang digunakan adalah labu didih,  ekstraktor dan kondensor. Sampel dalam sokletasi perlu dikeringkan sebelum disokletasi. Tujuan  dilakukannya pengeringan adalah untuk mengilangkan kandungan air yang terdapat dalam sample sedangkan dihaluskan adalah untuk mempermudah senyawa terlarut dalam pelarut. Didalam sokletasi digunakan pelarut yang mudah menguap. Pelarut itu bergantung pada tingkatannya, polar atau non polar (Nazarudin, 1992).
            Ekstraksi sokletasi ini digunakan untuk simplisia yang jumlahnya sedikit dan tahan terhadap pemanasan. Prinsip sokletasi adalah penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara serbuk simplisia ditempatkan dalam selonsong yang telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa, cairan penyari dipanaskan dalam labu alas bulat dengan menggunakan heating mantle sehingga menguap dan dikondensasikan oleh kondensor bola menjadi molekul-molekul cairan penyari yang jatuh ke dalam klonsong menyari zat aktif di dalam simplisia dan jika cairan akan turun kembali ke labu alas bulat melalui pipa kapiler hingga terjadi sirkulasi. Proses ini akan terus berulang sehingga proses ekstraksi terjadi dengan sempurna.
            Metoda sokletasi seakan merupakan penggabungan antara metoda maserasi dan perkolasi. Jika pada metoda pemisahan minyak astiri ( distilasi uap ), tidak dapat digunakan dengan baik karena persentase senyawa yang akan digunakan atau yang akan diisolasi cukup kecil atau tidak didapatkan pelarut yang diinginkan untuk maserasi ataupun perkolasi ini, maka cara yang terbaik yang didapatkan untuk pemisahan ini adalah sokletasi
Syarat-syarat pelarut yang digunakan dalam proses sokletasi:
·         Pelarut yang mudah menguap, misalnya n-heksana, eter, petroleum eter, metil klorida dan alkohol.
·         Titik didih pelarut rendah.
·         Pelarut dapat melarutkan senyawa yang diinginkan.
·         Pelarut tersebut akan terpisah dengan cepat setelah pengocokan; dan sifat sesuai dengan senyawa yang akan diisolasi (polar atau nonpolar)
Keuntungan metode ini adalah :
·         Dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan terhadap pemanasan secara langsung.
·         Digunakan pelarut yang lebih sedikit
·         Pemanasannya dapat diatur
Kerugian dari metode ini :
·         Karena pelarut didaur ulang, ekstrak yang terkumpul pada wadah di sebelah bawah terus- menerus dipanaskan sehingga dapat menyebabkan reaksi peruraian oleh panas.
·         Jumlah total senyawa-senyawa yang diekstraksi akan melampaui kelarutannya dalam  pelarut tertentu sehingga dapat mengendap dalam wadah dan membutuhkan volume pelarut yang lebih banyak untuk melarutkannya.
·         Bila dilakukan dalam skala besar, mungkin tidak cocok untuk menggunakan pelarut dengan titik didih yang terlalu tinggi, seperti metanol, karena seluruh alat yang berada di bawah kondensor perlu berada pada temperatur ini untuk pergerakan uap pelarut yang efektif.
Ada 3 komponen penting dalam alat ekstraktor sokletasi, yaitu pemanas, pendingin dan labu penampung. Alat-alat ini terdiri dari :
-          Pemanas (Heating Mantel),
-          Pendingin (kondensor)
-          Pipa samping
-       Pipa Sifon
-       Labu

III. Alat, Bahan dan Prosedur kerja
Bahan :
-          Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L)
-          Pelarut Metanol
-          Kertas saring
-          Aluminium foil dan kertas saring
Alat :
-          Seperangkat alat ekstraktor sokletasi
Cara kerja :



IV.  Hasil  Pengamatan
-          Sampel kulit manggis seberat 14,696 gram
-          Warna pelarut mula-mula bening
-          Ketika terjadi pemanasan pelarut menguap
-          Kemudian terjadi pengembunan ketika melewati pendingin
-          Pelarut menetes dan tertampung dalam ekstraktor hingga batas pipa kapiler (warna pelarut pada ekstraktor menjadi bewarna agak coklat)
-          Pelarut turun ke labu didih (sirkulasi) yang merupakan tanda satu siklus
V.   Pembahasan
          Ekstraksi merupakan suatu proses penarikan senyawa yang diinginkan dari suatu simplisia dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat kedalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut. Pelarut atau campuran pelarut yang digunakan untuk mengekstraksi disebut MENSTRUM, sedangkan ampasnya disebut MARC.Hasil dari ekstraksi itu sendiri disebut dengan EKSTRAK.
            Sedangkan sokletasi adalah ekstraksi dengan menggunakan  pelarut organik yang dipanaskan serta dilakukan secara berulang-ulang dan menjaga jumlah pelarut relatif konstan, dengan menggunakan alat soklet dan terdapat proses pemanasan
            Pada praktikum kali ini dilakukan ekstraksi untuk simplisia kulit manggis dengan metode sokletasi. Kulit buah manggis yang sudah di keringkan dengan cara diangin-anginkan di haluskan dan ditimbang. Hasil dari penimbangan yang didapat adalah sebesar 14,696 gram. Kemudian dimasukkan kedalam alat ekstraktor sokletasi. Kemudian pemanasnya dinyalakan dan pelarut pun menguap dan membasahi simplisia.
            Warna pelarut mula-mula bening. Saat pemanas dinyalakan pelarut menguap. kemudian terjadi pengembunan ketika melewati pendingin yang di tandai dengan terdapatnya globul-globul air di dinding tabung. Lama-lama pelarut yang telah mengembun menetes dan tertampung dalam ekstraktor hingga batas pipa kapiler (warna pelarut pada ekstraktor berubah menjadi warna kecoklatan). Kemudian pelarut pun terkumpul dan naik membasahi sampel. Setelah pelarut sejajar dengan tinggi pipa kapiler maka pelarut turun ke labu didih (sirkulasi) yang merupakan tanda satu siklus.

            Alat ekstraktor sokletasi terdiri dari tiga komponen besar yaitu pemanas, pendingin dan labu sokletasi. Pemanas disini berfungsi untuk menguapkan pelarut dan membawa simplisia (menarik senyawa yang terdapat di simplisia). Kemudian pendingin berfungsi sebagai pengubah bentuk pelarut yang semula berbentuk uap menjadi bentuk cair dan labu berfungsi untuk menampung pelarut dan menampung ekstrak. komponen lain dari alat ekstraktor sokletasi adalah :  Pipa samping dan pipa sifon


             Pada praktikum ini ekstraksi dilakukan hanya sampai satu siklus sokletasi. Ini dikarenakan keterbatasan waktu praktikum, sehingga tidak didapatkan hasil ekstrak akhirnya.

VI KESIMPULAN
1.      Ekstraksi adalah proses penarikan senyawa dari suatu simplisia dengan menggunakan pelarut yang sesuai.
2.    Sokletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut organik yang dipanaskan serta dilakukan secara berulang-ulang dan menjaga jumlah pelarut konstan dengan menggunakan alat yang bernama soklet.
3.      Senyawa yang terdapat dalam kulit buah manggis adalah mengandung senyawa aktif seperti vitamin, katekin (antioksidan), polisakarida dan Xanthones (alfa-mangostin, gamma-mangostin dan garcinone)
4.    Alat ekstraktor sokletasi terdiri dari tiga komponen besar yaitu pemanas, pendingin, labu, dan di dukung dengan peralatan tambahan seperti Pipa samping dan pipa sifon.
 

Posting Komentar