Penggolongan Obat Tradisional

    "Back to Nature" merupakan slogan yang sering terngiang di masyarakatEra saat ini banyak sekali masyarakat Indonesia memilih untuk beralih dari pengobatan konvensional ke  pengobatan tradisional karena takut terhadap efek samping yang ditimbulkan terhadap Obat konvensional begitu besar. Sebelum membahas panjang lebar tentang obat tradisional maka sebaiknya kita harus mengetahui dulu apa itu Obat Tradisional dan apa itu Obat Konvensional.
      Obat Konvensional adalah obat atau bahan obat yang bias diresepkan oleh dokter kepada pasien untuk mengobati penyakitnya. Bentuknya bermacam-macam, bisa tablet, kapsul, puyer, sirup, emulsi dan sebagainya. Obat konvensional ada yang bermerek paten dan ada pula yang generik, dimana keduanya memiliki kandungan zat aktif obat yang diketahui struktur kimianya sedangkan Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat (PMK No. 003 Tahun 2010). Penggolongan Obat Konvensional sudah saya bahas ditulisan saya sebelumnya. Sekarang saya akan lebih fokus membahas tentang penggolongan Obat Tradisional.
     Oke....langsung saja...Saat ini Obat Tradisional digolongkan menjadi 3 yaitu Jamu, Obat Herbal Tersandar dan Fitofarmaka. Apa perbedaan dari ketiganya??????Baiklah,,,saya akan bahas satu persatu.

1.   JAMU (Empirical based herbal medicine)
      Siapa yang tak mengenal jamu???(hayoo tunjuk jari,,,hehehe). Pasti kalian sudah familiar dengan kata Jamu kan yaaa??? Jika mendengar kata Jamu, apa yang terlintas di pemikiran kalian??? pasti yang terlintas adalah Jamu asalnya dari bahan alami, merupakan tradisi rakyat Indonesia, khasiat tumbuhan yang digunakan diketahui secara turun temurun. Selain itu, Ada lagi????yap,,Biasanya dijual sama mbok jamu yang digendong dipunggungnya, harganya murah dan kebanyakan rasanya pahit.. iya gak???hehehehe...
    Okelah,,,kembali ke topik,,,, menurut literatur yang saya baca pengertian Jamu itu sendiri adalah merupakan obat tradisional yang diracik dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan dan belum dibuktikan secara ilmiah (belum melewati uji pre klinik dan uji klinik) serta memenuhi persyaratan mutu. Jamu disajikan secara tradisional dalam bentuk serbuk, seduhan, pil, maupun cairan. Contoh Jamu yaitu Jamu Temulawak yang secara turun temurun bisa digunakan untuk meningkatkan nafsu makan, Jahe yang digunakan untuk mengatasi masuk angin, minyak kayu putih yang dioleskan di perut bisa menghangatkan atau mengurangi kembung dan sebagainya.
    Logo dari sediaan jamu berupa lingkaran dengan garis berwarna hijau di tengah terdapat gambar ranting pohon beserta daunnya yang berwarna hijau dan terdapat tulisan jamu seperti gambar dibawah ini :

Contoh Jamu yang terdapat di pasaran adalah  Minyak Kayu Putih Cap Lang, Tolak Angin, Woods Herbal, Kuku Bima gingseng.




2.  OBAT HERBAL TERSTANDAR ( Standarized based Herbal Medicine)
     Obat Herbal Standar ini bisa dibilang kakaknya Jamu di keluarga Obat Tradisional karena Obat ini sudah melalui pembuktian ilmiah berupa uji praklinis. Sehingga khasiat obatnya tidak hanya didasarkan pada kata nenek moyang, tapi sudah benar benar dibuktikan secara ilmiah sebatas uji praklinis.
    Menurut literatur Obat Herbal Terstandar merupakan obat tradisional yang disajikan dari hasil ekstaksi penyarian bahan alam, baik dari tanaman, binatang maupun mineral. Dalam proses pembuatanya membutuhkan peralatan yang tidak sederhana dan lebih mahal dari jamu serta telah dilakukan pembuktian ilmiah berupa penelitian praklinis yang meliputi standarisasi kandungan senyawa berkhasiat dalam bahan penyusun, standarisasi pembuatan ekstrak yang higenis, serta uji toksisitas akut maupun kronis. 
     Apa itu Uji Preklinis dan Uji Klinis????,,,ada yang tau???
   Nah.......Uji Preklinis adalah Uji yang dilakukan pada hewan percobaan, sedangkan Uji Klinis merupakan uji percobaan yang telah dilakukan pada manusia.

      Logo dari OHT pun berbeda dengan logo Jamu, dimana logo OHT berupa lingkaran dengan garis tepi berwarna hijau dengan simbol tiga bintang (*) berwarna hijaudisertai tulisan Obat Herbal Terstandar seperti gambar dibawah ini:



contoh dari OHT adalah Kiranti, Diapet, Mastin, Stopdiar, Lelap




3.  FITOFARMAKA  (Clinical Based Herbal Medicine)
     Fitofarmaka  bisa dikatakan obat tradisional yang paling modern karena telah melewati pembuktian ilmiah baik itu uji praklinis maupun uji klinis. Fitofarmaka ini merupakan obat tradisional yang paling modern karena dalam proses pembuatannya diperlukan peralatan berteknologi modern dan biayanya pun lebih mahal dari Jamu dan OHT. Karena obat ini telah melewati uji pre kinis dan klinis maka bisa disejajarkan dengan obat konvensional. 
         Logo dari Fitofarmaka berupa lingkaran dengan garis tepi berwarna hijau dengan simbol ranting  tanpa daun yang bercabang berwarna hijau dengan tulisan Fitofarmaka seperti gambar dibawah ini:

contoh dari Fitofarmaka adalah Stimuno, Tensigard, Rheumeneer,  X-gra


Posting Komentar